Souvenir Pernikahan, Undangan Pernikahan

LightBlog

Breaking

Kamis, 23 Februari 2017

Pernikahan Adat Sunda

Prosesi pernikahan adat Sunda diawali dengan pembicaraan orang tua dari pihak pasangan pengantin yang disebut dengan muka panto atau buka pintu. Kemudian prosesi selanjutnya adalah tahap neundeun omong. Prosesi ini merupakan pembicaraan orang tua kedua mempelai atau orang yang dipercaya sebagai utusan dari pihak pria dalam mempersunting seorang gadis. Sebelumnya memang orang tua dari kedua belah pihak telah membuat kesepakatan untuk mengikatkan janji antara kedua mempelai. Kemudian tahap pernikahan adat Sunda ini dilanjutkan dengan tahap lamaran atau meminang sebagai tindak lanjut dari tahap pertama. Biasanya, orang tua laki-laki mendatangi calon besan dengan membawa makanan atau bingkisan, serta simbol pengikat yang bisa berbentuk uang, cincin, pakaian, dan lain-lain. Selanjutnya kedua belah pihal mulai mendiskusikan waktu yang baik untuk melangsungkan perkawinan. Tahap selanjutnya dalam prosesi pernikahan adat Sunda yaitu tunangan atau prosesi patuker beubeur tameuh dimana calon pengantin wanita menerima ikat pinggang berwarna pelangi atau polos. Tiga sampai tujuh hari sebelum pernikahan, calon pengantin pria membawa uang, perabotan rumah tangga, makanan, pakaian, dan lain-lain untuk calom mempelai wanita. Prosesi ini disebut dengan upacara seserahan. Selanjutnya prosesi pernikahan adat Sunda dilanjutkan dengan tahap ngeuyeuk seureuh dan tahap membuat lungkun. Makna dari prosesi ini adalah agar kelak rejeki berlebih yang diperoleh dapat dibagikan kepada para saudaranya. Prosesi selanjutnya yaitu tahap berebut uang di bawah tikar sambil disawer. Setelah seluruh prosesi ini dilakukan, barulah menginjak tahapan prosesi pernikahan adat Sunda yang sebenarnya. Tahap paling awal yaitu penjemputan calon pengantin pria yang dilakukan oleh utusan yang dipercaya oleh pihak pengantin wanita. Selanjutnya, ibu dari mempelai wanita menyambut mempelai pria dengan mengalungkan bunga melati kemudian mengapitnya untuk masuk menuju palaminan. Prosesi ini disebut upacara ngabageakeun. Setelah itu barulah berlangsung akad nikah, dimana mempelai dikerdungi dengan kerudung panjang, dinikahkan oleh wali nikah. Setelah prosesi akad nikah berakhir, prosesi pernikahan adat Sunda dilanjutkan dengan prosesi sungkeman terhadap kedua orang tua dan sesepuh di keluarga. Setelah itu, prosesi pernikahan adat Sunda dilanjutkan dengan wejangan oleh ayah mempelai wanita atau utusan keluarganya. Kemudian dilakukan upacara saweran dimana kedua mempelai dipayungi paying besar dan ditaburi beras kuning atau kunyit ke atas paying sambil dinyanyikan pantun sawer. Kemudian prosesi selanjutnya adalah meuleum harupat oleh mempelai wanita yang kemudian dipatahkan oleh mempelai pria. Selanjutnya adalah upacara nincak endog oleh mempelai pria yang kemudian kakinya dicuci dengan air bunga oleh mempelai wanita. Upacara muka panto kemudian dilakukan dengan saling bersahut pantun sebelum kedua mempelai memasuki pelaminan.  Ketika tamu tamu datang, bisa diberikan souvenir. Sebagai contoh adalah souvenir pernikahan adat sunda. Namun pemberian souvenir pernikahan bukan bagian dari pernikahan adat loh, hanya menyampaikan saja alias just saying. Itulah prosesi pernikahan adat Sunda yang tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox